Rossi Terkejut Rosberg Pensiun


Rossi Terkejut Rosberg Pensiun, tapi Hormati Keputusannya


Monza - Pebalap MotoGP Valentino Rossi mengaku kaget Nico Rosberg pensiun usai meraih gelar juara dunia. Namun Rossi menghormati keputusan Rosberg.
Rosberg menyatakan gantung helm kurang dari sepekan usai meraih gelar juara dunia F1 yang pertama kali -- dan satu-satunya -- dalam kariernya. Level stres yang sangat tinggi menjadi alasan utama pebalap Jerman itu untuk menutup kariernya.
Tidak sedikit yang memahami keputusan Rosberg. Namun juga ada yang menganggap Rosberg tidak punya nyali untuk bersaing di masa depan

"Keputusan itu mengejutkan, sebagian karena aku sering berbicara dengan Nico, terutama ketika dia memenangi balapan," ujar Rossi kepada GP One. 

"Kupikir itu adalah sebuah keputusan yang harus dihormati karena itu jelas adalah sebuah pilihan pribadi."
Di masa lalu, Rossi sempat menginginkan hal serupa seperti Rosberg. Pebalap Italia ini ingin pensiun usai meraih gelar juara. Namun, sejak terakhir menjuarai MotoGP pada 2009, Rossi belum lagi dapat menambah koleksi titelnya.
"Aku memang mengatakan demikian bertahun-tahun lalu. Jujur saja, aku tidak tahu. Bertahun-tahun sudah terlewati dan aku belum memiliki kesempatan untuk memikirkannya. Aku ingin memiliki masalah seperti itu," kata Rossi sembari bercanda.

Nico Rosberg memulai karier juniornya pada tahun 1996 di ajang karting saat usianya baru 11 tahun. Ia lantas pindah ke Formula BMW pada 2002, dimana ia langsung memenangi ajang tersebut. Kemudian ayahnya mengajaknya masuk ke tim milik pribadi yang turun di ajang Formula Three Euroseries dan F3 lokal Eropa. Di musim debutnya di F3 Euroseries 2003, Rosberg hanya mampu memenangi satu lomba saja yaitu di Sirkuit Le Mans serta tiga kali podium di seri Hockenheimring, Nurburgring, dan A1-Ring. Nico lantas berhasil finish di P8 klasemen dengan 45 poin. Selanjutnya di musim 2004, dengan masih bertahan di tim yang sama, Nico sempat memenangi balapan seri perdana di Hockenheimring sebanyak dua kali (sprint race dan feature race). Namun kembali masalah reliabilitas menghinggapi Rosberg. Ia hanya mencatat satu kemenangan tambahan di Nurburgring dan kemudian finish P4 dalam klasemen dengan 70 poin.
Pada 2005 Rosberg pindah ke Seri GP2. Sebelumnya ia sempat ditawari beasiswa untuk kuliah di Imperial College London untuk jurusan ilmu aerodinamika karena nilai matematika dan fisikanya selama masih duduk di bangku sekolah bagus.[4] Tetapi Nico menolak beasiswa tersebut, dan lebih memilih untuk turun berkarier sebagai pembalap. Dalam perjalanannya di musim GP2 2005, Rosberg sukses meraih lima kemenangan balapan dan enam kali posisi podium. Saingan beratnya di musim tersebut adalah Heikki Kovalainen. Di akhir musim Nico kemudian berhasil menjadi juara umum GP2 musim 2005.

Comments

Hosting Unlimited Indonesia

Popular Posts